Obejektivikasi berangkat dari internalisasi, bukan dari
subjektivikasi. Inilah perbedaan pokok antara objektivikasi dengan
sekularisasi.. obejektivikasi adalah penerjemahan nilai-nilai internal ke dalam
katagori-katagori objektif. Objektivikasi merupakan konkretisasi dari
kenyakinan internal.
Objektivikasi akan menghindari diri dari sekularisasi dan
dominasi. Sekularisasi terjadi berkat
adanya interpretasi subjektif yang sewajarnya yang menganggap bahwa semua
peristiwa yang terjadi adalah konsekuensi logis dari gejala objektif. Subjektivikasi
tterjadi apabila orang berpendapat bahwa hanya ada hubungan sebab-akibat antar
subjek dengan objek.
Objekivikasi akan menghindarkan masyarkat dari dominasi. Dominasi
terjadi apabila suatu masyarakat beragama hanya menghasilkan satu produk dari
internalisasinya atas nilai-nilai, yaitu eksternalisasi. Titik berangkat
objektivikasi sama dengan eksternalisasi yaitu internalisasi. Yang membedakannya
adalah tujuan (intensionalitas). Obejektivikasi ditunjukan keluar, sedangkan
eksternalisasi ke dalam umat pemeluk sebuah agama. Obejektivikasi adalah
perbuatan atau tidandakan rasional-nilai yang diwujudkan dalam perbuatan
rasional sehingga pihak luarpun dapa menikmati tanpa harus menyetujui
nilai-nilai asal. Dengan demikian itu dapat dilihat dalam prinsip-prinsip yang
ada dalam pancasila seperti permusyawaratan, keadilan social, kemanusian, dan
persatuan nasional.
Harus diakui bahwa pada masa lampau ada mutual
misunderstanding antara islam sebagai agama dan pancasila sebagai ideology. Kesalahpahaman
itu lebih banyak pada kepentingan politik dari pada dalam substansinya atau
lebih dikarnakan oleh ketidak jelasan pradigma dan cara pandang. Subtansi keduanya
jelas berbeda. Islam adalam agama, sedangkan pancasila adalah ideology. Esensi (hakikatnya)
islam dan pancasila tidak bertentangan, namun kenyataan eksistensinya
(sejarahnya) dapat saja dipertentangkan terutama untuk melayani
kepentingan-kepentingan kelompok social
Sebagai ideology pancasila dituntut untuk tetap pada jati
dirinya baik kedalam (Segi intrinsic) maupun ke luar (segi ekstrinsik) kedalam,
pancasila harus konsisten, koheren, dan koresponden. Keluar, pancasila harus
jadi penyalur dan penyaring kepentingan horizontal maupun vertical.
0 Response to "Pancasila Sebagai Objektifikasi Islam"
Post a Comment