Nasehat Imam Syafi'i
ar-Rabi' mengatakan: Aku mendengar Syafi'i mengatakan, �Apabila kalian mendapati di dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ikutilah hal itu dan tinggalkan pendapatku.� (lihat Tarajim al-A'immah al-Kibar, hal. 55)
ar-Rabi' berkata: Aku mendengar beliau -Imam Syafi'i- mengatakan, �Langit manakah yang akan menaungiku. Bumi manakah yang akan menjadi tempat berpijak bagiku. Jika aku meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallamkemudian aku tidak berpendapat sebagaimana kandungan hadits tersebut.� (lihat Tarajim al-A'immah al-Kibar, hal. 56)
Allah ta'ala berfirman (yang artinya), �Demi Rabbmu, sekali-kali mereka tidaklah beriman, hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim/pemutus perkara atas segala perselisihan yang terjadi diantara mereka, kemudian mereka tidak mendapati kesempitan di dalam hati mereka, dan mereka pasrah kepadanya secara sepenuhnya.� (QS. An-Nisaa': 65)
Allah ta'ala berfirman (yang artinya), �Tidaklah pantas bagi seorang beriman, lelaki atau perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu perkara lantas masih ada bagi mereka pilihan lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.� (QS. Al-Ahzab: 36)
al-Buwaithi berkata: Aku mendengar Syafi'i mengatakan, �Hendaklah kalian berpegang kepada para ulama hadits, sesungguhnya mereka adalah manusia yang paling banyak kebenarannya.� (lihat Tarajim al-A'immah al-Kibar, hal. 63)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, �Akan senantiasa ada sekelompok orang diantara umatku ini yang menang -di atas kebenaran- tidaklah membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka hingga tegak hari kiamat.� (Muttafaq 'alaih)
Para imam; Imam Abdullah bin al-Mubarak (wafat 181 H), Yazid bin Harun (wafat 206 H), Ali bin al-Madini (wafat 234 H), Ahmad bin Hanbal (wafat 241), dan Imam Bukhari (wafat 256 H) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan 'kelompok' di dalam hadits tersebut adalah as-habul hadits (pengikut hadits). Imam Ahmad bin Hanbal berkata, �Seandainya mereka bukan as-habul hadits maka aku tidak tahu lagi siapakah mereka itu?� (lihat Nasha'ih Manhajiyah Li Thalib 'Ilmi as-Sunnah an-Nabawiyah, hal. 18)
Wallahu a'lam. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.
0 Response to "Nasehat Imam Syafi'i"
Post a Comment